Selasa, 08 Oktober 2013

Resensi Buku



NAMA            : Henry Jonathan Pardede
KELAS           : 3EB23
NPM               : 27211981
...........................................................................................................................................


RESENSI BUKU

Ø  Judul buku : Habibie & Ainun
Ø  Pengarang : Habibie & Ainun
Ø  Penerbit : PT THC Mandiri
Ø  Tahun terbit : 2010
Ø  Tebal : 321 Halaman

S I N O P S I S
Buku ini menceritakan tentang salah seorang anak bangsa awal mula pertemuan mereka menjadi awal dari segala nya, pertemuan Habibie & Ainun Bermula dari perkenalan mereka di sekolah . darisana mereka menjalin pertemanan seiring berjalan nya waktu sampai lah mereka menikah dan di karuniai dua orang anak.

            Kehidupan mereka tidak berjalan dengan sejahtera banyak pahit manis nya kehidupan sampai akhir nya mereka pindah ke jerman pak habibie untuk melanjutkan gelar doktor nya dan ibu Ainun menjadi dokter di salah satu rumah sakit di jerman. Setelah pak Habibie mendapatkan gelar doktor nya dan kehidupan semakin membaik akhir nya mereka kembali ke Indonesia, dan dari sana Pak habibie di minta untuk menjalankan proyek pesawat terbang pertama di Indonesia , pak Habibie sukses dengan proyek besar tersebut dan menjadi kebanggan bangsa Indonesia karna mampu memproduksi Pesawat terbang sendiri yang dinamai N-250.

            Kehidupan mereka tidak bisa dipisahkan kekuatan cinta mereka sangat kuat.
Akhir dari kisah hidup mereka sampai maut memisahkan kedua pasangan tersebut ibu Ainun meninggal di Jerman karena sakit yang diderita nya kehidupan pak Habibie sangat menjadi inspiratif bagi kita.

  KELEBIHAN
·         Mempunyai flot (Alur) yang teratur dan saling terhubung, sehingga antara sebab dan akibat dapat dengan mudah dianalogikan oleh pembaca,
·         Kejadian-kejadian yang diceritakan mudah di Imajinasikan, simple dan fantastik seolah-olah pembaca benar-benar menyaksikan bahkan ikut menyaksikan langsung kehidupan mereka didalam cerita ini,
Manfaat membaca ini

Kita didorong untuk terus berusaha dalam kehidupan ini.sehingga diharapkan para pembaca dapat memetik hal tersebut dan merealisasikan dalam kehidupan nyata.

Kamis, 03 Oktober 2013

Penalaran Deduktif



Penalaran Deduktif
Apakah kalian tau apa yang dimaksud dengan penalaran deduktif  ?

Pengetian penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi

1.      Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara langsung yaitu:

Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan. Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan secara langsung, yaitu:

a.       Semua S adalah P. (premis)
        Sebagian P adalah S. (simpulan)

b.      Semua S adalah P. (premis)
         Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
         Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

         Contoh : Semua kucing adalah berbulu. (premis)
         Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
         Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)

2.      Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu:
    1.     Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
 
Rumus :
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Contoh :
1) Semua buruh adalah manusia pekerja
(2) Semua tukang batu adalah buruh
(3) Jadi, semua tukang batu adalah manusia pekerja.

Kaedah- kaedah dalam silogisme kategorial adalah :
1. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
3. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
4. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative.
5. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
6. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
7. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
8. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.

2.           Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Menurut Parera (1991: 131) Silogisme hipotesis terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Akan tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengadaian dengan “ jika …” konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul terjadi. Premis minor menyatakan kondisi pertama terjadi atau tidak terjadi.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.


3.            Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Sedangkan proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
Premis Minor: Ayah ada di kantor
Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.
Atau
Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
Premis Minor: Ayah ada di kantor
Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.

3.        Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan .
Entimen atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah "enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme.
Menurut Aristoteles yang ditulis dalam Retorika, sebuah "retorik silogisme" adalah bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikan berpendapat sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi. Kata lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.

3.      Salah nalar
Definisi Salah Nalar
            Salah nalar merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan.

Contoh salah nalar :
Emilia, seorang alumni STIE Serelo Lahat, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu, Halimah seorang alumni STIE Serelo Lahat, tentu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Macam-macam Salah Nalar
 Deduksi yang salah
Generalisasi Terlalu Luas
Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Analogi yang Salah

4.      Deduksi yang salah
Salah Nalar yang amat lazim ialah simpulan yang salah dalam silogisme yang berpremis salah atau yang berpremis yang tidak memenuhi syarat.

Contoh nya : Pengiriman manusia ke luar angkasa hanya penghamburan ( Premis nya: semua kegiatan ke angkasa hanya penghamburan).


Sumber :

Nama      : Henry Jonathan Pardede
NPM       : 27211981
Kelas       : 3EB23