Selasa, 05 November 2013

Penalaran Induktif



Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat (kausalitas).

1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala, yang dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Contoh:    Jika dipanaskan, besi memuai.
            Jika dipanaskan, tembaga memuai.
            Jika dipanaskan, emas memuai.
            Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

2. Analogi
Penalaran analogi dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki beberapa sisi persamaan.
Contoh:    Rara adalah lulusan akademi A.
            Rara dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
            Rama adalah lulusan akademi A.
             Oleh sebab itu, Rama dapat menjalankan tugasnya dengan

3. Kasualitas
Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Contoh:    Hujan menyebabkan tanah becek.
            Hujan menyebabkan kain jemuran basah.
            Jadi, karena tanah becek, pasti kain jemuran basah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar